Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Tidak di Jakarta tidak pula di Kota Kuningan, bila urusan protes maka mahasiswa paling kreatif. Acara Car Free Day (CFD) pun bisa dimanfaatkan untuk menyatakan pendapatnya. Sehingga harap maklum bila acara CFD pada Minggu (4/11) pagi pun di Jalan Siliwangi dipenuhi oleh seratusan mahasiswa yang berdemo menuntut agar Pemkab Kuningan lebih serius menangani maraknya penjualan satwa liar lewat bisnis Online. Mereka mayoritas memakai aneka topeng binatang liar asal Kuningan.
Salah seorang pendemo, Andre Hendrian, mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan, Jawa Barat mengatakan demo kali intinya mereka menuntut agar kita semua tidak hanya peduli terhadap ekosistem lingkungan saja tapi juga habitat satwa yang menghuni hutan-hutan yang ada di. Kuningan.
Baca Juga : Fungsi Strategis Polisi Satwa dalam Mendukung Tugas Polri
Menurut Andre, kawan-kawan dari Fakultas Kehutanan, Universitas Kuningan, melihat peraturan yang dikeluarkan oleh Bupati Kuningan tidaklah mencukupi bila hanya peduli terhadap lingkungan alam belaka tanpa melindungi binatang liar yang ada di sala
"Kami ingin menyadarkan kepada masyarakat Kabupaten Kuningan untuk tidak membeli dan melihara satwa yang ada dalam daftar satwa dilindungi. Karena kami menduga perdagangan online sangat marak di Kuningan," Tuntut Andrew dalam aksinya.
Menurut Andre satwa yang paling sering dipasarkan via Online itu antara lain elang,kucing, beruk, hutan, dan jenis kukang Jawa dan lain sebagainya.Semua itu hendaknya menjadi perhatian pihak Pemerintah Kabupaten agar tidak punah.
Sementara itu Ketua Presidium Ikatan Polisi Mitra Masyarakat Indonesia (IPMMI) yang juga berada di area CFD Kuningan bersama Ketua DPW Relawan PADI Erwin Setiadi, menghimbau agar seluruh mahasiswa untuk menggalang perhatian masyarakat luas, baik melalui media sosial, diskusi terbuka, maupun menyurati pemerintah pusat agar perlindungan terhadap satwa liar benar-benar dilakukan. **(Red-34)
Kontributor DNM : Hans Suta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar