Duta Nusantara Merdeka | Pinrang - Sulsel
Aksi Demonstrasi yang digelar oleh Ikatan Pelajar Mahasiswa Letta (IPMAL) pada hari kamis tanggal 1 November 2018 diwarnai dengan kericuhan dan aksi dorong antara mahasiswa dan aparat kepolisian.
Kericuhan dipicuh akibat aparat kepolisian mencegah para peserta aksi berusaha masuk ke kantor PLN untuk membicarakan persolana tuntutannya tersebut secara bersama.
Awalnya aksi dilakukan di Jalan Sultan Hasanuddin depan Mall Pinrang berjalan dengan damai yang dikawal oleh aparat kepolisian.
Saat aksi dilakukan depan Kantor PLN Cabang Pinrang kondisi mulai memanas setelah keterwakilan peserta aksi dipanggil oleh pihak PLN untuk mebicarakan persoalan penuntutannya.
Namun peserta aksi tidak terima dan menginginkan semua peserta aksi ikut menyaksikan perbincangan persoalan tuntutan tersebut, sehingga hal tersebut tidak disetujui oleh pihak PLN, olehnya polisi mengamankan mahasiswa yang berusaha masuk.
Kericuhanpun dimulai dengan aksi saling dorong mendorong antara aparat kepolisian dan peserta aksi. Sehingga salah satu dari peserta aksi menjadi korban akibat kericuhan tersebut dengan luka dimulutnya, yang menerangkan bahwa diduga ada seorang aparat kepolisian melakukan pemukulan atas dirinya.
Sehingga peserta aksi lainya marah dan mengamuk akibatnya pintu kaca gedung PLN Cabang Pinrang mengalami kerusakan.
Dalam aksi tersebut mereka menuntut PLN untuk pengadaan pembangunan jaringan listrik karena sampai saat ini masih ada beberap Dusun Desa Letta Lama belum dialiri listrik, serta menuntut pemberhentian terhadap pengklaiman bahwa Letta merupakan wilayah Hutan Lindung
Dalam tuntutannya mengungkap bahwa Ambo Latuwo yang merupakan Menejer PLN Cabang Pinrang pada periode lalu pernah berjanji untuk membangun jaringan listrik di Desa Letta. Namun pembangunan tidak dilanjutkan karena adanya pengklaiman hutan lindung.
Bu Reski selaku Menejer PLN Cabang Pinrang priode ini mewakili rekan PLN berkomitmen akan mengusahakan pembangunan jaringan listrik secepatnya. Namun tidak menentukan target yang jelas terhadap hal tersebut
"Kami Berkomitmen untuk melistriki Desa Letta," tegas Bu Reski.
"Kami butuh waktu untuk melakukan hal itu karena ada beberapa tahap yang harus dilakukan," lanjutnya
Ia juga menyampaikan bahwa pertama 3 bulan mendatang materil mulai dikirim dari Jakarta, setelah itu akan dilakukan pengangkutan materila ke Desa Letta.
Disamping itu Bu Reski juga berharap agar masyarakat Letta terhusus mahasiswa Letta agar bisa membantu memobilisasi ketika Transportasi yang digunakan dalam pengangkutan tidak bisa sampai di lokasi. **(Red-05)
Kontributor DNM : Sucipto Al Muhaimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar