Kecelakaan sering terjadi di jalan raya. Angka kematian karena kecelakaan lalu lintas (lakalantas) sangat tinggi. Sopir mobil sering lengah mengemudikan kendaraan dalam keadaan mengantuk. Kebut-kebutan di jalan dan saling mendahului adalah perilaku yang tidak baik. Semuanya berakibat fatal yakni seringnya terjadi tabrakan yang merenggut banyak korban.
Apa kabar petugas lalu lintas ? Polantas hidup dengan gaji rendah. Sulit diharapkan polisi lalu lintas mempunyai disiplin tinggi. Malah sering melalaikan kewajibannya di lapangan. Rambu-rambu lalu lintas sering dilanggar pengemudi. Tilang atau bukti pelanggaran sering diselewengkan. Pelanggar lalu lintas " main tembak" alias menyuap petugas yang bermental buruk.
Tengoklah prosedur mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM). Berbelit-belit birokrasi yang harus dilewati. Membuka peluang terjadinya penyimpangan. Dengan membayar mahal oknum tertentu bisa mendapatkan SIM tanpa harus ujian di lapangan. Pelanggaran ini tidak boleh ditutup-tutupi. Pemerintah mesti mengeluarkan SIM yang memenuhi ketentuan "test drive".
Belum lagi pengurusan STNK ( Surat Tanda Nomor Kendaraan). Juga bertele-tele. Dicurigai sering memakai "calo" atau "orang dalam". Kasus mobil curian bisa mendapat surat-surat resmi dengan menggunakan nomor mesin yang palsu menambah citra jelek instansi yang satu ini. Oknum tertentu membayar "orang dalam" untuk mendapatkan STNK tanpa harus antri dan menyerahkan dokumen-dokumen palsu. Penipuan merajalela. **(Red-01)
Oleh : I Wayan Budiartawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar