Dampak kebijakan menaikkan harga BBM tanpa pengumuman resmi berdampak kekagetan masyarakat. Ini dialami oleh Santo, warga Arcawinangun, Purwokerto Timur, Banyumas, Jawa Tengah.
"Wah, BBM naik ya?" Tanya Santo saat pulang menjemput kami di Stasiun Purwokerto. Ia kaget ternyata saat isi bensin uang sebesar Rp. 20.000 tidak bisa membeli 2 liter bensin.
Harga Pertamax yang semula Rp.9.500 menjadi Rp.10.400, sehingga Minggu (14/10) malam tangki motornya hanya terisi 2 liter kurang tidak lagi 2 liter lebih saat harga masih Rp. 9.500 per liter.
- Santo adalah salah seorang warga masyarakat yang terkaget dengan mekanisme kenaikan harga BBM versi jaman now, tidak seperti jaman rezim Sby atau rezim sebelumnya yang menggunakan mekanisme pengumuman resmi melalui Kementerian terkait.
Menurut Santo, urusan kenaikan harga bahan bakar minyak mungkin lebih tepat diumumkan setingkat seorang Direktur Pertamina. "Tapi, ini Indonesia bro, butuh Kejelasan Mengapa naik. Beda dengan di negara maju," kata Santo.
Walaupun Akhirnya Bahan Bakar Minyak tidak jadi naik saat ini, setelah Presiden Jokowi mengambil keputusan untuk tidak menaikkan harga BBM, namun Masyarakat tetap merasakan dampaknya. **(Red-86)
Walaupun Akhirnya Bahan Bakar Minyak tidak jadi naik saat ini, setelah Presiden Jokowi mengambil keputusan untuk tidak menaikkan harga BBM, namun Masyarakat tetap merasakan dampaknya. **(Red-86)
Kontributor : Hans Suta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar