Duta Nusantara Merdeka |Palu - Sulawesi Tegah
Penanganan dampak bencana Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) itu terus dilakukan pemerintah daerah (pemda) dan pusat, serta lembaga kemanusiaan lainnya. Berbagai gerakan dan bantuan kemanusiaan telah dilakukan, seperti penyaluran logistik, evakuasi jenasah serta pendirian tenda-tenda pengungsi.
Namun, dua minggu lebih sudah penanganan dampak bencana yang maha dasyat di Sulteng itu belum juga menunjukan hasil yang signifikan.Ribuan pengungsi masih terlantar di tenda-tenda pengungsian. Mereka terdiri dari korban yang rumahnya hilang ditelan bumi, rusak berat dan ringan. Dan entah sampai kapan mereka didera panas dan hujan, siang dan malam di tenda pengungsian itu.
Melihat kenyataan ini, bendahara umum DPP Partai Nasdem, Ahmad Ali pun angkat bicara. Dikatakan, dua minggu ini merupakan fase penyaluran logistik lanjutan, dan penyiapan hunian sementara pada sebelum rekonstruksi bangunan rumah para korban.
"Saya takutnya difase (tahapan, red) ini terjadi lagi kevakuman besar, karena maaf, sampai saat ini saya belum melihat kesanggupan pemda propinsi dan kabupaten dalam mengelola tanggap bencana ini" ujar mantan ketua DPW Nasdem Sulteng itu.
"Jadi, dari kita itu sudah disebar 260 tenda regu untuk 15 orang, dan 60 tenda peleton untuk 40 orang " terang Ahmad Ali.
Dari 260 tenda itu, kata dia, insa allah dapat menampung 5.400 orang pengungsi, dan jumlah itu masih jauh dari kebutuhan pengungsi yang jumlahnya puluhan ribu itu.
"Kami juga miskin data tentang data pengungsi yang rumahnya hancur, dan pengungsi karena trauma" ungkapnya.
Yang pasti, teragedi Gempa 7,4 SR dan Tsunami pada 28 September 2018 yang sudah menelan korban meninggal sekitar 1.900 san jiwa itu telah mesisakan trauma yang amat sangat ribuan manusia di palu, donggala dan sigi.
Buktinya, hingga kini masih sangat banyak masyarat takut masuk rumah, apa lagi, meski skalanya kecil, getaran gempa masih saja terus terjadi, siang dan malam.
Karenanya, terhadap himbauan pemda propinsi yang tidak didengar pengungsi untuk pulang ke rumahnya, anggota DPR RI itu menyatakan lantaran mereka para pejabat sendiri tidak menunjukan sikap keteladanan.
Mereka malah ikut-ikutan trauma, dengan tetap menggelar tenda megah di halaman kantor Gubernur, di halaman rumah jabatan Gubernur, dan atau didepan rumah masing-masing.
"Bagaimana masyarakat mau masuk ke rumahnya, sementara kalian (para pejabat, red) masih tetap tidur di tenda megah karena trauma" ujarnya.
Dikatakan, jika kau menghimbau orang supaya masuk ke rumahnya harus sejalan dengan perbuatanmu, gitu loh. Ditanya sudah berapa banyak logistik sudah disalurkan jaringan Nasdem, Ahmad Ali mengatakan lebih 50 truk.
"Sebenarnya, dengan besaran logistik sulteng hari ini, kalau dikelola dengan baik, jumlah ini sudah bisa dikatakan lebih dari cukup"ujarnya.
Dikatakan, kita saja, walau jumlah logistiknya cuma sedikit, tapi kita sudah menjangkau hampir semua daerah pengungsian. "Termasuk di daerah terjauh Desa Kulawi, dan diujung kampung di Kabupaten Donggala. Kalian masih saja ketakutan, dan nongkrong ditenda, kita sudah gerak sana sini" sindir Ahmad Ali **(Red-70)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar