Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Setelah Ngenest dan Cek Toko Sebelah, Starvision kembali mengangkat komedi tentang keberagaman, kali ini bercerita tentang generasi yang seringkali disebut Gen-Z yang lahir di era 2000-an. Generasi ini sering dicap sebagai generasi instan atau generasi micin, padahal setiap generasi mempunyai tantangannya sendiri.
Kegelisahan saya sebagai orang tua yang beda generasi dengan anak-anak, melahirkan ide GENERASI MICIN vs Kevin. Tentang kegelisahan remaja menghadapi kehidupannya dalam keluarga, sekolah, persahabatan dan cinta. Utamanya bagaimana mereka menemukan interest untuk masa depannya, dan menentukan passionnya.
Diawali obrolan saya dengan Ernest Prakasa yang menyarankan untuk membaca dua buku karya Kevin Anggara yang berperan sebagai Ernest muda di Ngenest, berjudul Student Guide Book for Dummies 1 & 2. Buku-buku ini mempunyai filosofi yang tidak kalah dari buku-buku Raditya Dika dan Ernest Prakasa yang telah difilmkan oleh Starvision (Cinta Brontosaurus, Manusia Setengah Salmon, Marmut Merah Jambu, Koala Kumal dan Ngenest). Saya menghubungi Kevin Anggara, dan disambut baik untuk adaptasi buku-bukunya jadi skenario yang ditulis Faza Meonk, seorang komikus kreator Si Juki.
Awalnya saya minta Kevin yang pemeran utama, sekaligus merangkap ko-sutradara. Tetapi karena pertimbangan ingin lebih fokus, kedudukan ko-sutradara dipegang oleh Faza Meonk. Untuk sutradara, sejak awal saya meminta Fajar Nugros yang sukses dengan komedi cerdas dan kental nilai keluarganya seperti Cinta Brontosaurus, Bajaj Bajuri The Movie dan Yowis Ben.
Produksi berjalan lancar, diawali pencarian pemain senior dan pemain yang mulai debutnya di film layar lebar melalui GENERASI MICIN vs Kevin ini. Komposisi pemain ini sungguh mengejutkan hasilnya, karena semua bermain begitu natural dan membawa karakternya sangat baik.
Proses editing berjalan kreatif ditangan Ryan Purwoko. Grading gambar dikerjakan P Nu di Kantana Post, Bangkok - Thailand. Musik oleh Andhika Triyadi dengan nuansa etnik Tionghoa yang kental dan musik-musik bernuansa games ala generasi kekinian. Sound Designer Khikmawan Santosa melengkapi visual yang kuat dan sangat menghibur ini jadi lebih asik dinikmati.
Sebagai bonus, Faza Meonk dari PIONICON membuat visualisasi opening dan kegelisahan generasi micin dengan animasinya. Ditambah 3 lagu berjudul " Only' dari Kamasean Matthews, "Karena Cinta" dari Delon dan "Goyang Dua jari" dari Sandrina melengkapi GENERASI MICIN vs Kevin sebagai tontonan yang penting untuk remaja bersama orang tuanya juga sahabat dan gebetannya.
Saksikan GENERASI MICIN vs Kevin viral di Bioskop 18 oktober 2018. ungkap Chand Parwez Servia selaku produser.
Setelah Yowis Ben bersama Bayu Skak, Starvision kembali dengan penemuan karakter cerita terbarunya, Youtuber Kevin Anggara. Selain sama-sama Youtuber, Bayu Skak dan Kevin Anggara memiliki identitas masing-masing yang kuat; kultur. Bayu dengan kultur Jawa yang kental. Dan Kevin dengan kultur Tionghoa yang kuat. Menjadikan project film ini menarik bagi saya karena isu-isu keberagaman dan kegelisahan-kegelisahan yang diangkat.
Maka, bersama Produser Chand Parwez Servia, dan penulis Faza Meonk, saya mulai mendalam kegelisahan-kegelisahan anak jaman sekarang dan bagaimana kemungkinan-kemungkinan terjadi gesekannya dengan generasi-generasi sebelumnya.
GENERASI MICIN vs Kevin, akhirnya terkemas sebagai kisah yang kuat. Saya menyelami karakter Kevin, kekuatan utama karakternya kenapa viral pertama kali di Youtube benar-benar saya pakai di film ini. Kepolosan dan kegelisahannya sebagai seorang Generasi Z yang berlatar dari keluarga Tionghoa. Film mi juga memotret wajah keluarga Tionghoa kelas menengah di Jakarta, cara hidup, cita-cita mereka, serta koneksinya pada lingkungan.
Generasi Z adalah sekumpulan anak-anak masa kini yang selalu dicap instan. Sekumpulan anak-anak yang saat berteman, sudah tidak memikirkan latar belakang suku, agama, ras dan tingkat ekonomi.
Mereka bersama karena keseruan hidup. Dan keseruan hidup Generasi Z itulah yang berusaha saya tampilkan di film ini. Apa lontaran mereka, apa fokus mereka, apa yang mereka incar, apa yang merekabgelisahkan dalam fase usia mereka. Semua berusaha saya riset sebaik mungkin dan saya pakai sebagai senjata utama pergerakan film ini. Nah, gerak Generasi Z inilah yang menjadikan perjalanan filmnya menarik, karena kemudian gesekan-gesekannya terjadi dengan generasi-generasi sebelumnya.
Saya berharap, film GENERASI MICIN vs Kevin ini, selain menghibur juga dapat menjadi penyemangat bagi semua Generasi Z yang ada di Indonesia, tentang bagaimana mereka harus berani menjalani hidup, harus berani bertanggung jawab jika membuat kesalahan. Harus berani meraih apa yang dicita-citakan.
Film ini juga menjadi hiburan sekaligus acuan bagi generasi-generasi sebelum Generasi Z untuk menemukan cara bagaimana berkomunikasi dengan mereka. tandas Fajar Nugros selaku ko sutradara dan Penulis Skenario. **(Red-66)
Kontributor DNM : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar