DNM.com (Bogor)
Perhelatan politik 2019 sebentar lagi akan kita hadapi. Pemilihan legislatif dan presiden dan wakil presiden rencana berlangsung pada 17 April 2019. Bagaimana prediksi ke depan?
"Pilpres akan tertunda bahkan terancam gagal. Ini karena para pendukung dari kedua belah pihak yang tidak dewasa dalam berdemokrasi." Kata Ki Gendeng Pamungkas, Kamis (27/9) pagi di Bogor.
Prediksi KGP--demikian Ki Gendeng Pamungkas biasa menyebut dirinya Pemilu legislatif dan Pilpres yang bersamaan waktunya cenderung rawan konflik.
" Saya mencium aroma huru hara Pilpres saat saya keliling Jawa. Kedua kubu pendukung memaksakan kehendaknya dengan saling serang di medsos. Masyarakat dibuat bingung, marah dan frustrasi melihat suasana saat ini di desa-desa ini. Keberhasilan kuantitatif yang disampaikan tidak sejalan dengan kondisi mereka di daerah." Jelas KGP lebih lanjut.
Melihat kondisi yang kurang kondusif itu KGP berharap para anggotanya untuk menyampaikan humor politik saja sebagai lawan keberingasan politik kotor yang saling jegal.
Rawan kecurangan bisa terjadi pada diri pilpres 2019. Hal itu dilakukan oleh pemegang aparatus, dana yang sangat besar, dan kelemahan wasit yang bisa tidak adil dalam menjalankan tugas.
"Indikasi ini terlihat saat parade calon yang terkesan KPU membiarkan salah satu pihak berekspresi, dan seakan mengecilkan pihak calon lainnya." Tutup KGP. **(Red-136)
Reporter : Hans Suta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar