DNM.com (Medan)
Meski hujan mengguyur sejak pagi namun tidak menjadi penghalang bagi ribuan umat Islam Kota Medan untuk menghadiri Tabligh Akbar dalam ragka memperingati Tahun Baru Islam 1440 H di Lapangan Benteng Medan cukup tinggi, Selasa (11/9). Dengan penuh antusias dan khusyuk, mereka pun memenuhi lapangan untuk mendengarkan tausiah yang disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. DR. Nasruddin Umar, MA.
Selain ribuan umat Muslim, Tabligh Akbar turut dihadiri Wali Kota Medan Drs. H. T. Dzulmi Eldin S, MSi bersama Ketua TP PKK Kota Medan Hj. Rita Maharani, SH, Wakil Wali Kota Ir. H. Akhyar Nasution, MSi, Ketua DPRD Medan Jhon Henry Hutagalung diwakili Wakil Ketua H. Iswanda Nanda Ramli, unsur Forkopimda Kota Medan, Kakan Kemenag Kota Medan H. Al Ahyu MA, pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan, Camat, lurah serta kepala lingkungan.
Dalam tausiahnya, Nasaruddin mengajak seluruh umat Islam yang hadir untuk menjadikan Tahun Baru Islam sebagai momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan ibadah kepada Allah SWT sekaligus mewujudkan masyarakat berkualitas menuju Medan Rumah Kita yang multikultural, berdaya saing humanis, sejahtera dan religius.
Di samping itu Nasaruddin juga mengajak umat Islam untuk hijrah (pindah) menjadi yang lebih baik lagi. Oleh karenanya untuk mewujudkan hal itu harus dibekali dengan rasa kesabaran yang tinggi, lebih ikhlas dan pandai bersyukur. Untuk kesabaran, Nasaruddin mengatakan ada tiga tingkatan yang harus diraih yakni sabir, masabir dan asshobur.
Dari ketiga tingkat kesabaran itu, jelas Nasaruddin, asshobur yang paling tinggi. Di sini dituntut menjadi orang sabar tanpa batas. “Orang yang telah berada dalam tingkat asshobur ini, dia senantiasa sabar atas segala bentuk cobaan maupun ujian yang diberikan Allah SWT kepadanya,” kata Nasaruddin.
Kemudian papar Nasaruddin, umat Islam juga dituntut harus memiliki rasa ikhlas yang tinggi. Rasa ikhlas yang tinggi terbagi dalam dua kelompok dua yakni mukhlis dan mukhlas. Adapun mukhlis jelasnya, melakukan kebaikan tetapi masih mengingat kebaikan yang diberikannya itu sehingga rentan berubah menjadi ria. Sedangkan mukhlas, melakukan kebajikan tanpa ingin diketahui siapapun.
“Orang yang sudah masuk kategori mukhlas, senantiasa melakukan kebaikan tanpa pamrih sedikit pun dan tidak maupun diketahui siapapun. Akan tetapi apabila kebaikan yang dilakukannya mendapat pujian, otomatis dia langsung bersedih,” ungkapnya.
Selain sabar dan ikhlas, Nasaruddin mengatakan, umat Islam juga dituntut harus memiliki rasa syukur kepada Allah SWT. Nasaruddin menjelaskan, rasa syukur ada dua yaitu syukur dan assyakur.
“Syukur itu menerima atau menghargai nikmat yang telah diberikan Allah SWT, sedangkan assyakur artinya mensyukuri semua yang datang dari Allah SWT baik itu kebaikan maupun musibah. Artinya sekalipun musibah yang datang, orang yang masuk dalam tingkat assyakur tetap bersabar dan menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Dia yakin ada hikmah dibalik musibah yang dialaminya tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya Wali Kota Medan Drs. H. T. Dzulmi Eldin S, MSi dalam sambutannya, mengajak seluruh umat Muslim Kota Medan agar menjadikan momentum Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H sebagai awal yang baru untuk kian merekatkan ikatan persaudaraan sesama ikhwanul Muslim (umat Muslim). Sebab, umat Islam saat ini dinilai mulai terpecah belah akibat ada perbedaan pandangan dalam berpolitik.
Ditegaskan Wali Kota, bukan alasan bagi sesama Muslim untuk saling membenci, menghujat dan bermusuhan. Justru jadikan perbedaan dalam agama Islam sebagai sumber kekayaan yang makin memperkuat tali silaturahmi dalam agama rahmatan lil alamin. “Dengan masuknya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H, semoga semakin mempererat tali silaturahmi dan insha Allah akan muncul kemenangan yang gilang gemilang dengan semangat baru,” harapnya.
Selanjutnya menyambut datangnya tahun politik 2019 yang akan diwarnai dengan Pemilihan Presiden pada bulan April mendatang, Wali Kota pun berharap agar momentum Tahun Baru Islam dapat menjadi perekat ikatan persaudaraan sesama umat muslim yang lebih erat lagi. Kemudian dengan semangat baru disertai dengan niat yang tulus dan ikhlas, Wali Kota pun berharap semua rencana yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
“Dengan datangnya Tahun Baru Islam ini, semoga Kota Medan yang kita cintai bersama ini, insha Allah akan menjadi kota masa depan yang religius bagi tumbuh dan berkembangnya keluarga kita. Semua itu dapat terwujud tentunya dengan terus membangun rasa kebersamaan dan senantiasa menjadikan perbedaan yang ada sebagai modal kekuatan untuk membangun Kota Medan menjadi lebih baik lagi ke depannya,” harapnya.
Pelaksanaan Tabligh Akbar berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Sebelumnya di tengah guyuran hujan, umat Muslim Kota Medan mulai pukul 07.00 WIB datang berduyun-duyun untuk mengikuti Tabligh Akbar bersama Wali Kota dan Wakil Wali Kota beserta unsur Forkopimda maupun ibu-ibu. Sebelum Tabligh Akbar dimulai, acara diisi dengan pembacaan Shalawat Nabi oleh qori yang tergabung sejumlah qori yang tergabung dalam Ikatan Qori-Qoriah dan Hafiz-Hafidzah (IPQAH) Kota Medan
Selain untuk menyambut dan memperingati Tahun Baru Islam, Tabligh Akbar digelar untuk membangun komunikasi dalam rangka mempererat tali silaturahmi antara sesama umat. Di samping itu Tabligh Akbar juga memberi dan berbagi ilmu agama melalui tausiah yang disampaikan pentausiah. **(Humas/Red-53)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar