DNM.com
KILAS BALIK BUNG KARNO
TAHUN VIVERE PERICOLOSO
Semua
Orang Indonesia sudah tahu, sekarang 2018 – 2019 adalah Tahun Politik. Pada
tahun 1964 dulu istilah Bung Karno Tahun Vivere
Pericoloso (Tavip – Menyerempet – nyerempet Bahaya) Bahaya apa ? Ya Bahaya
Politik ! Terbukti tahun 1965 ada yang disebut Gestok ( Gerakan Satu Oktober)
Ada yang bilang dengan istilah G 30 S atau Tragedi Gestapu. Terserahlah!.
Pada
waktu itu kondisi negara memang menghadapi masa Genting, ada intrikasi politik
di pemerintahan Presiden Soekarno, maka Bung Karno tahu tahun menyerempet –
nyerempet bahaya. Di kala itu Bung Karno dijuluki sebagai orang yang memiliki
indra yang disebut, Linuwih, Weruh sak
duringe winarah” atau firasat sesuatu yang bakal terjadi.
Kalau
sekarang Bagaimana ? karena kita tidak mempunyai Pemimpin yang Progresif,
Revolusioner, tegas dan berani, maka sejak reformasi 1998 tidak ada perubahan
signifikan dalam kehidupan rakyat indonesia di bidang politik, ekonomi, sosial
budaya, hukum dan sebagainya. Setiap hari yang kita baca di media cetak, online
atau televisi peristiwa kriminal, korupsi, narkoba, teroris, kehidupan
individualistis.
Rakyat
sudah apatis seolah – olah hidup di negara tanpa pemimpin. Suka – suka hukum
rimba, tahanan bisa ditembak berondongan peluru, sudah itu penjahat narkoba
bisa bebas berbuat meresahkan masyarakat. Koruptor bisa bebas atau hukuman
ringan seperti ini. Semua itu betul – betul bahaya untuk masa depan negara dan
bangsa Indonesia karena perekat nasionalisme sudah kandas dan memang sudah “ Vivere Pericoloso ”
**(Ebiet PR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar