Fraksi Partai Hanura DPR RI Bersama Jaringan Pemerhati Industri Dan Perdagangan menggelar seminar nasional dengan tema "Strategi Dan Antisipasi Pengembangan Industri Dan Perdagangan" pada hari kamis pagi, 30 Agustu018 pukul 11.00 - 15.00 wib di Ruang Pansus II Gedung Nusantara II DPR RI Jakarta.
Acara tersebut diisi dengan Key Note Speaker. lr. Airlangga Hartarto MBA, MMT selaku Menteri Perindustrian Republik Indonesia dan dimoderatori oleh Prof. Dr. Roy Sembel, para Pakar terdiri dari Dr. Ir. S. Benny Pasaribu, M.Ec selaku wakil ketua umum DPP Partai HANURA dan Prof. Dr. Maizar Rahman selaku Dewan Pembina Jaringan Pemerhati Industri dan Perdagangan.
Sedangkan Narasumber terdiri dari : Dr. Capt. Djoni Rolindrawan, SE, M. Mar, MBA selaku Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai HANURA, Dr. Ngakan Antara selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian, Ir. Marthin Simanungkalit, MA selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan
Acara tersebut diisi dengan Key Note Speaker. lr. Airlangga Hartarto MBA, MMT selaku Menteri Perindustrian Republik Indonesia dan dimoderatori oleh Prof. Dr. Roy Sembel, para Pakar terdiri dari Dr. Ir. S. Benny Pasaribu, M.Ec selaku wakil ketua umum DPP Partai HANURA dan Prof. Dr. Maizar Rahman selaku Dewan Pembina Jaringan Pemerhati Industri dan Perdagangan.
Sedangkan Narasumber terdiri dari : Dr. Capt. Djoni Rolindrawan, SE, M. Mar, MBA selaku Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai HANURA, Dr. Ngakan Antara selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian, Ir. Marthin Simanungkalit, MA selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan
Seminar Nasional ini sebagai kelanjutan dari program dan kegiatan Dewan Pimpinan Pusat Jaringan Pemerhati Industri dan Perdagangan (DPP JPIP) dalam fungsinya sebagai mitra strategis dan profesional di sektor Industri dan Perdagangan, bersama-sama dengan Pemerintah dan legislatif serta pemerhati dan pelaku usaha untuk mengawal dan sekaligus turut mengambil seluruh bagian bersama-sama untuk mewujudkan peningkatkan iklim berusaha yang sehat.
Peningkatan pelayanan yang professional dan iklim berusaha yang baik dan berkeadilan serta meningkatkan fungsi kebersamaan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan peranan dan kinerja dibidang Industri dan perdagangan.
Peningkatan pelayanan yang professional dan iklim berusaha yang baik dan berkeadilan serta meningkatkan fungsi kebersamaan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan peranan dan kinerja dibidang Industri dan perdagangan.
Seminar Nasional ini diharapkan juga dapat memberikan informasi dan solusi yang bermanfaat serta informasi alternatif bagi Pemerintah dan seluruh pihak terkait guna mengambil bagian dalam perjuangan anak bangsa dalam rangka membina dan membangun Industri dan perdagangan diseluruh pelosok tanah air, terutama masyarakat dunia usaha yang masih tertinggal dan menghadapai berbagai kendala dalam pengembangan usahanya.
Seminar Nasional ini juga diharapkan dapat mendorong dan memotivasi seluruh pihak yang terkait agar dapat mengambil peran serta memberikan sumbangan moril, materi, pemikiran dan saran-saran yang bermanfaat dalam kegiatan pengembangan Industri dan Perdagangan pada tahun-tahun yang akan datang.
Seminar Nasional ini juga diharapkan dapat mendorong dan memotivasi seluruh pihak yang terkait agar dapat mengambil peran serta memberikan sumbangan moril, materi, pemikiran dan saran-saran yang bermanfaat dalam kegiatan pengembangan Industri dan Perdagangan pada tahun-tahun yang akan datang.
Pemerintah sekarang yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo telah menetapkan sembilan agenda prioritas yang disebut Nawa Cita. Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta Program Nawacita tersebut, Jaringan Pemerhati Industri dan Perdagangan telah memilih dan menetapkan
Meningkatkan produktivitas rakyat dan saing dipasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya, dan
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, sebagai fokus kajian untuk membantu dan memberikan masukan, saran, opsi dan solusi kepada Pemerintah cq Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian terkait. dalam rangka penyelesaian masalah yang dihadapi.
Dari hasil kajian JPIP yang disampaikan dalam Seminar Nasional ini, sasaran yang dirumuskan dalam Agenda No. 6 Nawacita tersebut yaitu peningkatkan produktivtas rakyat dan daya saing di pasar intermasional akan dapat dicapai apabila daya saing ekonomi kita tinggi, sedangkan Sasaran sebagaimana dirumuskan dalam Nawacita tersebut, yaitu Kemandirian Ekonomi akan dapat dicapai apabila 3 (tiga) variabel ekonomi yang harus terwujud yaitu, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Energi dan Kedaulatan Penguasaan Sumber Daya air.
Dengan demikian gabungan kedua agenda tersebut, dapat dirumuskan menjadi satu sasaran dan tujuan dengan penjelasan yang singkat dan sederhana yaitu "Terwujudnya Kemandirian dan Daya Saing Ekonomi Indonesia yang Tinggi, dengan 4 (empat) variabel ekonomi yang harus dicapai yaitu:
Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Energi dan Kedaulatan Sumber Daya air dan Daya Saing perekonomian yang tinggi.
Kemandirian dan daya saing ekonomi Indonesia yang tinggi, akan dapat dicapai pada tahun 2035 dengan berhasilnya Indonesia masuk kedalam Zona Ekonomi Negara Maju dan Berpendapatan Tinggi, dengan Pendapatan Kapita sebesar US.$ 11.000,-Dan pada saat itu, kontribusi sektor Industri terhadap PDB sudah mencapai 30% dengan pertumbuhan ekonomi diatas 10 %.
Berdasarkan peranan dan kinerjanya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan keterkaitannya yang sangat tinggi dengan seluruh sektor-sektor ekonomi lainnya, maka sektor industri dan perdagangan dinilai merupakan sektor strategis ekonomi bangsa yang akan memberikan sumbangan yang sangat dominan terhadap terwujudnya Kemadirian Ekonomi dan Daya Saing Indonesia.
Dalam rangka pencapaian sasaran tersebut diatas, diperlukan kesungguhan dan kerja keras dari Pemerintah dan seluruh pihak yang terkait, dengan membuat perencanaan dan road map pengembangan Industri dan perdagangan yang komprehensif yang akan dilaksanakan dan didukung oleh semua pihak secara terpadu dan bersama-sama, dengan menyusun peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan seluruh pemangku kepentingan (stake holder) seperti, pelaku usaha, akademisi, pemerhati dan seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam pengawasan dan monitoring untuk memberantas sebab dari penyebab ekonomi biaya tinggi yaitu inefesiensi dalam pelayanan publik, kebijakan dan peraturan yang tidak sinkron dan tidak saling mendukung serta praktek Mafia Ekonomi yang sudah mengurita di berbagai sektor ekonomi.
Dalam pengawasan dan monitoring untuk memberantas sebab dari penyebab ekonomi biaya tinggi yaitu inefesiensi dalam pelayanan publik, kebijakan dan peraturan yang tidak sinkron dan tidak saling mendukung serta praktek Mafia Ekonomi yang sudah mengurita di berbagai sektor ekonomi.
Kemandirian dan daya saing ekonomi dan industry kita, akan dapat diwujudkan melalui kebijakan dan kegiatan konkrit yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh Pemerintah dan seluruh pihak terkait, antara lain sebagai berikut : Pemberantasan Mafia ekonomi, Menetapkan kebijasanan ekonomi lanjutan yang holistik dan terpadu, Kajian komprehensif terhadap kebijakan dan peraturan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
Pembenahan dan penyelesaian reformasi di bidang birokrasi, Pembangunan sistem distribusi dan logistik berskala besar dengan infrastruktur yang baik, Kemandirian ekonomi dengan prinsip efisiensi, transparan dan akuntable, Membangun sektor industri dan perdagangan yang efisien dan berdaya saing dengan aplikasi teknologi dan membangun infrastruktur digital secara nasional, meningkatkan kompetensi dibidang internet/digital, membangun jaringan supply chain dan global Value Chain yang menhasilkan out put yang berdaya saing. **(Red-01)
Pembenahan dan penyelesaian reformasi di bidang birokrasi, Pembangunan sistem distribusi dan logistik berskala besar dengan infrastruktur yang baik, Kemandirian ekonomi dengan prinsip efisiensi, transparan dan akuntable, Membangun sektor industri dan perdagangan yang efisien dan berdaya saing dengan aplikasi teknologi dan membangun infrastruktur digital secara nasional, meningkatkan kompetensi dibidang internet/digital, membangun jaringan supply chain dan global Value Chain yang menhasilkan out put yang berdaya saing. **(Red-01)
Reporter : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar