DNM.com (Jakarta)
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 Budi Murni milik Dinas Sosial DKI Jakarta memanen hasil budidaya ikan patin. Panen tersebut dibarengi dengan tabur benih ikan nila dan pengembangan teknologi ternak kelinci impor campuran di Kompleks Panti di Cipayung, Jakarta Timur.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah mengatakan, panen ini merupakan buah sinergitas antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan dunia usaha yang berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Conoco Phillips Indonesia, dan Balai Pengembangan Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian.
"Kami komitmen menjalin sinergitas dengan instansi lain dan dunia usaha dalam membangun masyarakat. Khususnya membangun kemandirian bagi mereka yang termajinalkan di Panti ini," ujar Irmansyah.
Di samping itu, ia melihat bahwa di panti ini ada potensi yang luar biasa sehingga hanya perlu pengelolaan yang baik dan kerja keras agar dapat menciptakan hasil yang berguna. Salah satunya kemandirian yang dilakukan oleh ODGJ telantar yang menjadi warga binaan panti.
"Kami mengapresiasi atas adanya kemandirian di panti ini. Ini menjadi bukti komitmen dan kerja keras dari kita semua. Kami ucapkan terima kasih kepada Conoco Phillips Indonesia, dan Balai Pengembangan Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian atas kerja samanya. Semoga ke depan semakin kita tingkatkan lagi," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah.
Sementara Kepala Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2, Tuti Sulistyaningsih menyampaikan, kemandirian yang dilakukan oleh ODGJ ini menjadi sarana untuk kepulihan mereka. Aktivitas di panti seperti budidaya ikan, berkebun, beternak dan sebagainya itu membantu mereka untuk pulih dan bisa mandiri.
"Aktivitas panti pada kali ini kami memanen ikan patin, tebar ikan nila dan pengembangan teknologi pelihara kelinci. Total kami membina sekitar 631 ODGJ telantar. Mereka diupayakan agar bisa pulih, bisa ingat keluarga pulang ke rumah, atau ke klaster selanjutnya," ungkap Tuti.
Ia melanjutkan, selama ini Pemda DKI telah serius mengatasi permasalahan ODGJ telantar yang prevalensinya masih tinggi. Mereka diupayakan agar pulih, kembali keluarga dan bisa mandiri. Upaya itu dengan cara membagi klaster berat, sedang, dan ringan. Pembagian klaster mempermudah pemulihan ODGJ tersebut.
"Kami melihat ada potensi yang perlu kami kembangkan untuk pemulihan ODGJ di panti ini. Yaitu adanya kolam. Namun awalnya masih tidak bisa difungsikan. Maka kami kerjasama CSR, sekarang kolam itu bisa difungsikan untuk budidaya ikan," kata Tuti.
Sedangkan Kepala Manajer CSR PT. Conoco Phillips Indonesia, M. Adjie Suryaningrat mengemukakan, pihaknya memiliki komitmen untuk menjadi warga yang baik melalui program CSR.
"Pilar utama kami adalah pembinaan keekonomian. Kita bisa lihat ada potensi yaitu kolam. Harapannya warga binaan panti terus dapat beraktivitas. Kami senang kerjasama ini bermanfaat. Kami sudah survei, bukan hanya warga binaan panti tapi warga sekitar juga bisa menerima manfaat," ujar M Adjie Suryaningrat. **(Red-62)
Reporter : Imam Sudrajat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar