DNM.com (Jakarta)
Tidak terasa sahabat senior saya, Alex Asmasoebrata Mencapai usia 67 tahun pada 23 Juni 2018. Yang bersangkutan mensyukuri mendapat bonus 4 tahun dari umur Rasulullah Muhammad saw.
Sejak pukul 11 pagi tamu undangan berdatangan kerumah Alex yang kini menjadi kantor Pordasi di Jalan Cikajang 60, Jakarta Selatan. Sekitar seratusan undangan hadir, seperti Roy Martin, Mandala, Atik Maruto dan suami, pengurus Advokat Bangsa Indonesia (ABI), anggota perempuan Indonesia Raya (PIRA) dan sahabat lainnya dari berbagai kalangan.
Sebagai pembukaan sambutan Alex mengucapkan rasa syukur pada Allah yang telah memberi umur panjang pada dirinya.
"Belakangan ini saya mulai 'agak waras' setelah mendapat dorongan dari istri saya tercinta untuk fokus beribadah. Maka itu saya kejar ketertinggalan saya dengan memperbaiki diri." kata Alex.
Ia pun mengisahkan tentang gerakan sholat subuh berjamaah yang ia adakan setiap hari di Mesjid RNI di wilayah Rukun Warga yang ia pimpin di bilangan Mega Kuningan.
"Syukur alhamdulillah, jamaah yang awalnya sempat hanya saya berdua saja dengan imam mesjid, kini sudah puluhan bahkan ratusan orang." Kata Alex lebih lanjut.
Ia pun mengabarkan, secara periodik dalam sholat subuh memberikan door prize, mulai dari dari materi berupa alat rumah tangga, handphone, sampai door prize berupa pergi umroh haji ke Tanah Suci.
" Sudah ada 10 orang yang mendapatkan umroh haji," aku Alex pada para tamu undangan.
Ia pun mengisahkan bagaimana ada seorang sahabatnya yang sangat dekat dengan dirinya, menghibahkan sebagian besar hartanya untuk ummat sebelum wafat setelah mewariskan sebagian hak pada ahli warisnya (tentunya).
Giliran waktu penanggap atas sambutan tuan rumah Alex, tampil Mayjen (Purn) Saurip Kadi. Jenderal vokal yang pernah mengkritisi SBY terhadap data Pemilih dan pernah gagal masuk jadi anggota KPK ini tampil membuat para tamu terharu.
"Saya berdoa pada Tuhan agar mau memberikan jatah umur pada Saudaraku Alex. Karena orang ini lebih banyak manfaatnya bagi orang banyak. Alex yang setahu saya, kakinya pun jarang injak tanah kotor, karena kekayaan orang tuanya memungkinkan untuk itu, tapi ternyata ia lebih peduli pada rakyat kecil.
Ia membela kami dari urusan tempat tinggal yang susah kami lawan karena berhadapan dengan pemilik modal yang kuat." Terlihat Saurip menahan haru karena ingin menahan tangis. Seseorang terlihat memberikan tisu kepada Saurip.
Kesadaran memang bisa datang belakangan pada diri seseorang. Alex yang dulu dikenal sebagai pembalap juga aktif di dunia politik menjadi pengurus Partai Demokrasi Indonesia. Kemudian ia keluar dan membangun Pemuda Demokrat sebagai pendukung SBY sejak 2004 sampai saat ini. **(Red-60)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar