Oleh : Ustadz Drs. Abdullah Sani Nasution
Mungkin kita pernah mendengar sebuah HADIST DHOIF seperti di bawah ini:
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”
Perowi hadits ini adalah ‘Abdullah bin Aufi. Hadits ini dibawakan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3/1437.
Dalam hadits ini terdapat Ma’ruf bin Hasan dan dia adalah perowi yang dho’if (lemah). Juga dalam hadits ini terdapat Sulaiman bin ‘Amr yang lebih dho’if dari Ma’ruf bin Hasan.
Dalam riwayat lain, perowinya adalah ‘Abdullah bin ‘Amr. Haditsnya dibawakan oleh Al ‘Iroqi dalam Takhrijul Ihya’ (1/310) dengan sanad hadits yang dho’if (lemah).
Kesimpulan:
Syaikh Al Albani dalam Silsilah Adh Dho’ifah no. 4696 mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah).
Namun demikian,....
Tidur akan bisa bernilai ibadah jika kita melakukan beberapa hal sesuai dengan Petunjuk Rasulullah Saw.
1. Berwudhu dan tidur dengan posisi miring ke kanan.
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ
“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu”
(HR. Bukhari)
4. Membaca doa sebelum dan sesudah bangun dari tidur.
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ
مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »
Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan:
"Bismika allahumma amuutu wa ahya".
Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup.
Dan apabila bangun dari tidur, beliau mengucapkan:
“Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur"
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya lah tempat kembali.
(HR. Bukhari )
5- Ketika Abu khurairah bertugas menjaga baital Mal sering kehilangan, suatu ketika pencuri tsb tertangkap dan memohon iba untuk dilepaskan dan dia berjanji akan mengajarkan sesuat sebagai berikut:
"Jika hendak tidur bacalah Ayat kursyi karena ia bersamamu Allah akan menjagamu dan Syaithan tidak akan mendekatimu hingga shubuh".
Maka Nabi bersabda:
"Dia berkata benar kepadamu meskipun dia pendusta, dia adalah Syaithan".
(HR Muslim).
6- Nabi bersabda:
"Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surah Al baqarah pada malam hari, maka cukuplah melindunginya".
(Mutafaqun 'alaih).
7- Membaca Qs Muawizatain.
Dari 'Aisyah ra dia berkata bahwa Rasulullah Saw apabila hendak tidur dia hembuskan kedua tapak tangannya dan sambil membaca dua surah perlindungan (Surah Annas dan Al Falaq) dan menyapukan dengan kedua tangannya kebadannya".
(Hr. Bukhari).
Tidurmu akan bernilai ibadah jika kau lakukan seperti apa yang dilakukan Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam.
Semoga ada Manfaatnya. Amin
Wallahu a'lam bisshowab.
* Penulis Adalah Kepala Sekolah
SMP Muhammadiyah 48 Medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar