Ketua DPD – IPPI Prov. Riau Arbaini Hamid :
DNM.com (Pekan Baru)
Perjuangan Bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan
dengan pernyataan Proklamsi 17 Agustus 1945 yang dikumandangkan oleh Soekarno –
Hatta, di Jakarta, tidak terlepas juga dengan peran media massa pada waktu itu
yang terbit diluar negeri maupun di dalam negeri.
Banyak tokoh-tokoh pejuang selain Soekarno Hatta pada
waktu seperti Bung Utomo, Ki Hajar Dewantara, HOS Tjokroaminoto, Sumaneng SH,
BM Diah, Djamaluddin Adinegoro, Adam Malik, Sayuti Melik, Prof. M. Yamin dan
lain-lain umumnya menulis di media cetak yang terbit didalam dan luar negeri.
Pemerintah kolonial Belanda pada waktu itu tampaknya
memberikan “Kebebasan demokrasi” kepada para penulis tersebut sekalipun tulisan
mereka termasuk dalam kategori menyerang penjajahan kolonial Belanda sendiri.
Karya tulis mereka menjadi perhatian masyarakat dunia bahwa Indonesia wajar di dukung
untuk merdeka.
Sekarang di zaman lebih canggih melalui media cetak,
televisi, internet atau online sebaiknya masyarakat memanfaatkan untuk alat
penerangan dan komunikasi positif bagi tujuan pembangunan kesejahteraan rakyat
bukan untuk fitnah semata-mata.
Aparat
pemerintah dari pusat sampai kedaerah dan desa sebaiknya berkomunikasi dan
beradaptasi dengan media. Dengan demikian terdapat sosial kontrol sehingga
mempersempit gerak menghabiskan anggaran pemerintah untuk kesejahteraan rakyat
habis di korupsi, yang otomatis tidak tepat sasaran. Demikian catatan
kesimpulan Diskusi Publik Semester I 2018 para penulis Pimpinan Arbaini Hamid,
ketua DPD IPPI Provinsi Riau pekan lalu di Pekan Baru. **(Red-44)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar