DNM.com (Jakarta)
Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (GARDA Indonesia) memeriahkan Shaum Ramadhan 1439 Hijriah dengan menggerakkan anggotanya untuk berbuka puasa di Sekretariat GARDA Indonesia, Jalan Kodam Raya 6A, Sumur Batu, Kemayoran,Jakarta Pusat.
"Kegiatan ini rencana akan kami lakukan selama 25 hari selama bulan Ramadhan. Lima hari sisanya tentu sudah ada yang itikaf atau pulang kampung, sehingga kegiatan ini hanya berlangsung cukup 25 hari saja," Kata Ari Nurprianto, Ketua Umum TEKAB, Jumat(18/5) sore menjelang waktu berbuka.
Tim Khusus Anti Begal (TEKAB) tergabung dalam GARDA Indonesia mempunyai cukup banyak prestasi, antara lain sukses mengantarkan pimpinan para ojek online menemui Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (27/3)lalu dengan tuntutan agar pemerintah peduli pada Nasib ojol.
Sementara itu Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum TEKAB, Suta Widhya SH mengakui bahwa saat ini diperkirakan ada jutaan orang yang bergantung pada ojol.
"Rencananya Senin mendatang Menteri Perhubungan RI akan dipanggil anggota Dewan terkait berbagai permasalahan, di antaranya yang menyangkut transportasi online," Jelas Suta kepada awak media yang ikut berbuka puasa Jumat sore ini.
Menurut Suta, bukan hanya regulasi yang melindungi ojol saja yang disuarakan oleh para pengemudi ojek online, tapi juga masalah tarif yang dirasakan terlalu murah untuk saat ini.
"Saat ini tarif per km hanya Rp.1.600, padahal idealnya adalah Rp.3.500 sebagaimana tuntutan para pengemudi. Atau, bila mau fair, kita duduk bersama dengan perusahaan ojol (aplikator), operator telepon seluler, perwakilan ojol dan pemerintah sebagai regulator membuat kesepakatan "profit sharing".
Berapa bagian laba yang dinikmati oleh kedua jenis perusahaan tersebut, diberikan kepada para ojol. Agar lebih baik, bagian laba itu dikapitalisasi dengan mendirikan koperasi sembako demi kebutuhan pokok para ojol. Semakin banyak kami membeli, maka SHU akan dibagikan setiap akhir tahun kepada para pengemudi ojek online.
Kami pasti membeli pada koperasi atau minimarket milik kami sendiri. Ini tentu akan memberi jaminan bagi para jutaan pelaku usaha ojek online. Kelak kami pun bisa bikin klinik atau rumah sakit sendiri." Tutup Suta saat terdengar adzan Magrib di Mesjid. **(Red-30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar