Kondisi Gereja Saat Terjadi Ledakan |Sumber Foto : Net |
DNM.com (Surabaya)
Teror kembali Menguncang Indonesia, Minggu Pagi (13/5) Sekitar Pukul 07.30 Wib Bom Bunuh diri terjadi di tiga titik gereja yang ada di Surabaya, ledakan terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela yang Berada di Jalan Ngagel Madya Utara, Selanjutnya sekitar lima menit kemudian di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno dan tak lama ledakan terakhir terjadi di Gereja GKI jalan Diponegoro.
Berdasarkan informasi sejumlah orang meninggal dunia dan puluhan luka-luka, Polisi masih terus mengidentifikasi para korban dan menyisir lokasi kejadian.
Para Pelaku Bom Bunuh Diri ini diduga dilakukan seorang ibu dan dua orang anak yang sempat dihalau oleh security saat akan masuk ke dalam gereja, sehingga pelaku meledakan diri di halaman gereja dan tewas seketika.
Sementara itu Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa Pelaku Bom Bunuh Diri tersebut diduga kuat berasal dari satu keluarga. "Pelaku Diduga Satu Keluarga" Ujar Kapolri.
Baca Juga : Satu Keluarga Lakukan Bom Bunuh Diri DI Surabaya
Baca Juga : Satu Keluarga Lakukan Bom Bunuh Diri DI Surabaya
Pelaku terbagi dalam tiga titik, dimana sang Ayah bernama Dika Supriyanto yang bertugas di Gereja Pantekosta Jalan Arjuna, Sementara Istrinya Puji Kuswanti dan Dua Orang Anak Perempuannya Fadila Sari berusia 12 Tahun dan Pamela Rizkita berusia 9 Tahun meledakan diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) yang berada di jalan Diponegoro.
Sedangkan Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya diduga dilakukan oleh Dua Orang Anak laki-lakinya yakni Yusuf berusia 18 Tahun dan Firman berusia 12 Tahun. **(EPR/Red-19)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar