Fauzi Manday, S.Pd.I |
DNM.com (Medan)
Beberapa waktu yg lalu, kita dikejutkan dengan isi puisi yg dibacakan oleh seorang tokoh nasional, yaitu Sukmawati putri Soekarno. Keterkejutan itu bukan penampilannya yang memukau. Tetapi isi puisinya terdapat beberapa kata yg dinilai menyinggung salah satu agama di negeri ini, sehingga hal tersebut menuai kecaman banyak pihak khususnya umat islam di Indonesia.
Menteri Agama Kampung Rakyat Indonesia, Fauzi Manday, S.Pd.I angkat bicara menyikapi persoalan tersebut, fauzi mengatakan "Dalam dunia perpuisian, sebenarnya mengkaitkan isi dengan norma adat dan agama itu dibolehkan. Selama kaitannya tidak negatif. Apalagi melecehkan". Ujarnya.
Penilaian ini sepantasnya diserahkan bagi merasa memiliki agama yang dimaksud. Ternyata dinilai negatif dan propaganda maka bagi yang memiliki puisi tersebut mesti menerima ketidaksetujuan bagi agama yang disinggung. Dalam hal ini kita menilai bahwa isi puisi tersebut positif mengandung kritikan kepada agama tertentu khususnya umat islam dan kritikan itu diterima sebagai pelecehan, ungkap Fauzi Manday.
Lebih lanjut Fauzi menambahkan, Hemat kita, jika memang ada yg tidak suka dengan agama tertentu maka tidaklah pantas puisi dijadikan alat kritik. Langsung saja kepada penganutnya melalui ulama. Atau sederhananya kalau tidak suka, apalagi yg bersangkutan mengaku beragama yang ditujunya maka lebih elegan beliau itu pindah dari agama yg dianutnya daripada mengkritik lewat puisi tetapi justru melecehkan. Kata fauzi kepada redaksi dutanusantaramerdeka.com
Untuk itu Kampung Rakyat Indonesia berharap kepada ibu sukmawati legowolah dan bersedia mengikuti proses hukum yang berlaku di negeri ini agar masalah ini tidak terulang lagi. Prinsipnya adalah berpuisilah dengan elegan dan bukan dengan melecehkan. Tegas Fauzi. **(EPR/Red-71)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar