Jakarta (DNM)
Sekitar pukul 12 siang (15/1) tiba-tiba terdengar bunyi menggelegar lantai 2 BEJ ambruk. Sejumlah pegawai yang menjadi korban dan yang berada di gedung BEI histeris keluar dari gedung. Balkon penghubung antara Tower I dan II yang roboh. Sejumlah korban yang cedera sudah mulai dievakuasi. Namun, dari ratusan korban masih di identifikasi berapa jumlah pasti korban jiwa yang tewas.
"Perlu diperiksa seluruh bangunan Jakarta agar kejadian di BEJ tidak terulang kembali. Para ahli bangunan nantinya akan menjelaskan tentang kondisi bangunan yang ada saat ini di Jakarta," demikian kata Ketua Presidium Ikatan Polisi Mitra Masyarakat Indonesia (IPMMI) Hans Suta Widhya di PTIK, Jakarta.
Hans Suta Menjelaskan "Kami harap tidak ada pihak-pihak yang memperkeruh suasana dengan berteori bahwa ada sabotase di sana. Karena pihak aparat keamanan pasti akan tahu detail andai telah terjadi sabotase atau kesengajaan di sana. Mengapa begitu? Karena bila ada sabotase akan terlihat di kamera CCTV gerakan orang-orang mencurigakan. Adalah tidak mungkin sabotase dilakukan oleh orang nekad. Karena design sabotase biasanya direncanakan sangat rapih sehingga sangat tipis bila ambrolnya balkon lantai 2 Gedung BEJ akibat dari sebuah sabotase," jelas Hans.
Lebih lanjut Hans menambahkan bahwa sebuah sabotase umumnya dirancang oleh sebuah kepentingan besar. Pertama, sabotase untuk mengalihkan perhatian atas moment-moment besar yang ingin ditenggelamkan. Kedua, ada dinamika internal yang bersifat penggantian asuransi. Ketiga, menyuarakan pesan-pesan tertentu kepada penguasa. Ini biasa dilakukan pihak teroris. Keempat, motif balas dendam terhadap pemilik gedung. Kelima, alasan lain yang di luar poin 1 sampai 4 di atas.
Agar masyarakat tidak bertanya-tanya, hendaknya aparat keamanan segera mengungkap kasus tersebut secara terbuka. Kehadiran pemerintah yang diwakili oleh aparat keamanan mesti terlihat. Jangan hanya bungkam sebagaimana terjadi pada kasus penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan.
Lembaga sertifikasi gedung dapat membantu mengungkap misteri ambrolnya produk rekayasa konstruksi. Mari kita tunggu bersama penjelasan mereka semua atas kejadian naas tersebut. **(HSW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar