Ketum MKGR Letjen (Purn) Soeyono Sedang mengambil Nasi Tumpeng |
Jakarta (DNM)
Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Letjen (Purn) Soeyono bersama seratusan anggota MKGR memperingati HUT ke-58 pada Rabu(3/1) pagi di Jakarta.
Menurut Soeyono, pada tahun 2035 sampai 2045 akan menjadi "kendali" anak bangsa yang lahir pada tahun 1970an dan 1980an."Merekalah yang mulai berperan sejak tahun 2020. Perubahan generasi mandiri pada 2035 puncaknya . Lebih 70% menanggung yang 30% (kelompok tua). Akibat Indonesia memiliki toleransi tinggi dalam segala hal, akibatnya menjadi sasaran proxy war hingga menjelang tahun 2035.
Serangan, pelemahan dan kehancuran bangsa ini masuk melalui infiltrasi di bidang kebudayaan, penyeludupan Narkoba, pelacuran, masuknya Ilmu yang tidak perlu dan merusak dan lain-lain semua tertuju pada Negeri ini.
"Oleh karena itu, kami berpesan agar kepada seluruh anggota MKGR dan keluarga agar didiklah putra-putri dan cucunya dengan baik. Jangan sampai dikacau pihak luar." Tegas Soeyono dalam sambutannya.
Menurut Soeyono, isu syiah, teroris, LGBT sebagai perusak yang sengaja ditujukan menghancurkan bangsa ini. Ia menilai Cina yang punya SDA tinggi tapi mereka impor dari Indonesia. Sumber sumber herbal dari Indonesia sangat kaya.
"Saya prihatin bila generasi mudah gaduh. Jangan mudah percaya hoax karena ada perusahaan yang khusus memproduksi hoax. JK salah satu contoh korban yang terkena. Hoax sendiri bagian dari perang urat syaraf. Semoga pesan singkat ini dapat bermanfaat untuk kita semua, aamiin." Tutup Soeyono.
Kali ini HUT MKGR tidak dihadiri oleh Ibu Mien Soegandhi sebagaimana biasa. "Beliau kurang sehat sehingga berhalangan hadir," kata Edwin Nasution, Sekjen MKGR. **(Rel-31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar