Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) menggelar kegiatan Mimbar Kedaulatan sebagai wujud Penolakan terhadap Reklamasi Teluk Jakarta yang sampai saat ini masih berjalan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jl. Menteng Jakarta Pusat.
Acara tersebut juga Meluncurkan Posko Darurat Reklamasi, selain Kader IMM dan Alumni hadir juga beberapa Tokoh-Tokoh persyarikatan Muhammadiyah.
Ketua DPP IMM Ali Muthohirin mengatakan megaproyek reklamasi pantas ditolak karena bertentangan dengan Pancasila. Ia menganggap Reklamasi sebagai proyek kesombongan antara kekuasaan dan korporasi swasta.
“Reklamasi adalah proyek keangkuhan, kesombongan kekuasaan yang ditampilkan, mewujudkan bahwa pemimpin kita ini bebal akan nilai-nilai Pancasila, kering akan substansi nasionalismenya,” ungkap Ali.
Proyek Reklamasi yang dibela oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan itu jauh dari Nawacita yang menjadi slogan Presiden Joko Widodo dan kabinetnya, Jadi jika proyek reklamasi Teluk Jakarta tidak ditolak, maka hal tersebut akan menjalar ke daerah-daerah lain di tanah air. Daerah luar jakarta akan mengalami efek buruk dari reklamasi Dan berdampak akan menambah kesengsaraan bagi rakyat.
“Bagaimana nasib nelayan, bagaimana nasib rakyat sekitar, tapi di sisi lain yang sebenarnya kita lawan bukan hanya itu. Ini adalah kesombongan yang luar biasa yang harus kita lawan,” Tegasnya.. **(FN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar