Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto |
Jakarta (DNM)
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Setya Novanto, kembali aktif memimpin Partai Golkar setelah beberapa lama vakum karena sakit dan sidang praperadilan atas statusnya sebagai tersangka dalam kasus korupsi e-ktp yang dinyatakan tidak bersalah oleh Pengadilan.
Novanto mengeluarkan Surat Keputusan Perombakan Kepengurusan DPP Partai Golkar untuk melakukan revitalisasi, Surat bernomor KEP-252/DPP/Golkar//X/2017 dikeluarkan pada tanggal 02 Oktober 2017 di jakarta yang ditanda tangani oleh Ketua Umum Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.
Pergantian Pengurus tersebut memastikan bahwa sebelumnya beredar isu bahwa Ketua Koordinator Bidang Polhukam Yorrys Raweyai di copot dari Kepengurusan Partai Golkar adalah Benar dan digantikan oleh Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko.
Selain itu Partai Golkar saat ini didampingi oleh Tiga Jenderal yakni Letjen TNI (Purn) Haji Lodewijk Freidrich yang menjabat Ketua Koordinator Bidang Kajian Stragegis dan pengembangan SDM, dan Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto yang menjabat Ketua Bidang Desentralisasi dan Otonomi Daerah.
Sekretaris Jenderal Idrus Marham kepada Wartawan mengatakan bahwa Keputusan ini merupakan hasil dari Rapimnas Partai Golkar yang dilaksanakan di Kalimantan Timur dan salah satu agenda pentingnya melakukan revitalisasi kepengurusan partai golkar yang diserahkan kepada Ketua Umum. **(Rel-19/HMN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar