DNM.com (Pematang Raya, Simalungun)
Basarnas akhirnya menghentikan pencarian dan evakuasi KM. Sinar Bangun dan korbannya. Hal ini diungkapkan Direktur Operasi Basarnas, Brigjen Bambang Suryo Aji usai pertemuan dengan pemuka adat, Sekda, keluarga korban, TNI, Polri dan Bupati Simalungun di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pematang Raya, Minggu (1/7/2018).
BACA JUGA :
Sebelumnya Basarnas berencana mendatangkan Remotly Operated Under Water (ROV) yang lebih besar dan canggih untuk membantu evakuasi jenazah dan KM. Sinar Bangun, namun setelah berkoordinasi dengan ahlinya rencana tersebut dibatalkan.
Kesedihan Para Keluarga Korban |
Salah satu kendalanya adalah butuh waktu lama untuk mendatangkan ROV tersebut.
“Kita harus melihat kondisi korban. Itu (ROV) datangnya satu bulan, belum lagi merakitnya. Bisa dua bulan. Kita harus lihat kondisi ini,” kata Bambang usai pertemuan di Pematang Raya.
“Saya tanya ahli-ahli luar negeri yang mengerti tentang ini. Mereka bilang ini sudah 14 hari, sudah tidak bisa lagi,”
BACA JUGA :
Hari Minggu (1/7/2018) merupakan tambahan hari pertama ke setelah dua tambahan tiga hari sebelumnya. Tambahan tiga hari terakhir akan tetap dijalankan, namun pada hari Selasa (3/6/18) operasi KM. Sinar Bangun akan dihentikan.
“Kita tutup pencarian, tetapi tim Basarnas di Parapat tetap berjaga jika memang ada mayat ataupun puing-puing kapal yang mengapung,” tambahnya.
BACA JUGA :
Rencananya, pemerintah akan membangun sebuah tugu untuk mengenang korban-korban KM. Sinar Bangun untuk mengenang tragedi ini dan menghormati para korban. **(Red-06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar